Dengan perkembangan industri peluru-peluru terbukti, produk anti peluru muncul secara terus-menerus. Dengan standar perlindungan dasar yang telah terpenuhi, orang mulai mengalihkan fokus mereka pada peningkatan portabilitas, kenyamanan, penghematan energi, dll. Baru-baru ini, para ilmuwan Amerika telah mengembangkan jenis baru baju anti peluru, yaitu baju anti peluru tenaga surya, yang dapat menggunakan energi matahari untuk mencegah peluru. Ini adalah hasil terbaru dari aplikasi nanoteknologi.
Dipahami bahwa jenis baju anti peluru ini terbuat dari bahan baru. Bahan ini selembut kertas tipis, dengan bobot ringan, ketebalan kecil, dan plastisitas kuat. Terbuat dari nanowire germanium, silikon, dan serat lainnya. Nanowire ini dapat ditenun ke dalam kain tradisional atau dibungkus di sekitar beberapa penyangga keras untuk mencapai fungsi anti peluru yang hebat seperti Kevlar. Menurut Brian, penemu tipe baru baju anti peluru ini, kertas yang biasa kita gunakan terbuat dari serat kayu, tetapi bahan "kertas tipis" dari baju ini terbuat dari nanowire yang diproduksi dengan mengompresi nanowire yang dikonversi dari modul semikonduktor seperti germanium dan silikon. Para ilmuwan telah mengembangkan silikon nanowire, sebuah serat mirip kertas tipis. Serat ini dapat mengubah lebih banyak sinar matahari menjadi listrik. Silikon nanowire tunggal 35 persen lebih keras daripada germanium nanowire, dan lebih tahan korosi. Dengan cara ini, kain nanowire germanium-silikon di dalam rompi dan nanowire germanium-silikon di sekitar plastik keras akan secara simultan mengubah energi matahari menjadi energi listrik, sehingga menggerakkan sensor di dalam rompi dan perangkat listrik lainnya, yang dapat memainkan peran anti peluru yang lebih baik.